FKPT Kalsel Gelar Youth of Indonesia di MAN 2 Model Banjarmasin
Ajang ini diinisiasi oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang bekerja sama dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalimantan Selatan (Kalsel) di tahun 2024 ini dalam upaya membentengi anak-anak muda dari bahaya radikalisme dan terorisme.
Ketua FKPT Kalsel, Aliansyah Mahadi, mengatakan kegiatan ini memang sengaja dilaksanakan dengan melibatkan masyarakat dalam upaya pencegahan radikalisme dan terorisme.
“Kami memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada generasi muda untuk menunjukkan bakat mereka melalui kegiatan Youth of Indonesia Festival ini,” ujar Aliansyah.
Sementara, Perwakilan BNPT, Kolonel Solihuddin Nasution, Kasubdit Perlindungan WNI dan Kepentingan Nasional Di Luar Negeri, menyampaikan melalui kegiatan ini diharapkan bisa menjadi konten dalam rangka kontra propaganda maupun radikalisasi di kalangan generasi muda.
“Melalui kegiatan seperti hari ini bisa kita jadikan konten secara offline maupun nanti setelah kita muat di konten onlinenya. Dengan harapan bisa menjadi materi-materi atau substansi yang bisa kita kembangkan dengan pelibatan generasi muda di berbagai instansi atau ataupun kalangan yang ada di seluruh daerah, termasuk di Kalimantan Selatan ini,” ucap pria yang kerap dipanggil Sonas.
Pada kesempatan ini, lanjutnya, kegiatan ini juga melibatkan pemerintah daerah maupun forkopimda dan seluruh stakeholder terkait dalam rangka mengajak seluruh elemen bangsa untuk berkontribusi aktif sesuai tupoksinya, dengan melaksanakan pelibatan generasi muda dalam upaya pencegahan radikalisme dan terorisme yang berkembang saat ini.
“Karena yang paling banyak dipengaruhi oleh konten-konten radikalisme ini adalah para generasi muda. Sehingga kita harapkan seluruh generasi muda Indonesia yang tergabung dalam kegiatan ini bisa menjadi pioner atau sebagai contoh agar generasi muda lainnya bisa berkontribusi sesuai keahlian, bidang dan potensi dirinya,” tukasnya.
Ditambahkan Sonas, dengan para generasi muda menampilkan kesenian atau kearifan lokal daerahnya diharapkan dapat menangkal berkembangnya paham radikalisme dan terorisme di kalangan mereka.
“Menurut penelitian di 34 Provinsi di Indonesia terkait konten kontra propaganda, yang paling tinggi nilainya adalah dengan membuat konten yang memuat tentang kearifan lokal,” ucapnya.
“Konten kearifan lokal itu bisa tentang bahasa, budaya, adat istiadat hingga jenis makanannya. Ini bisa menangkal konten-konten radikalisme yang ada di media sosial itu sendiri,” tambahnya.
Mewakili Pemprov Kalsel, Husnul Hatimah selaku Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, mengatakan pemerintah daerah mengapresiasi dengan kegiatan ini yang menyasar dan melibatkan generasi muda ini.
“Apalagi kaum milenial ini sangat mudah untuk diprovokasi, tapi sebaliknya juga mudah untuk dikembangkan. Dimana potensi mereka ini dapat membentengi diri agar tak mudah terpapar paham radikalisme dan terorisme,” kata dia.
Secara keseluruhan, seni dan kreativitas yang ditampilkan oleh para pelajar ini akan dinilai oleh para dewan juri, yang salah satunya merupakan juri nasional yang digandeng oleh BNPT dan FKPT, Jessica Yo.
Pada tahun ini, kata Jessica Yo, cakupannya dibuat lebih luas, tidak hanya kesenian menyanyi dan penampilan band saja seperti tahun sebelumnya.
“Tahun ini juga ada tarian, drama, baca puisi ataupun pantun. Kita ingin menggali potensi-potensi bakat anak-anak muda di tiap provinsi di Indonesia,” tutur Jessica Yo.
Ia menjelaskan, penilaian terhadap penampilan peserta diambil dari orisinalitas kesenian yang ditampilkan. Selain itu juga ketulusan peserta dalam menampilkan kreativitas mereka.
“Karena seni itu, musik maupun tarian akan menggunakan feel atau rasa. Itu kuncinya. Kalau tidak ada feel, mungkin tidak akan dapat mempersembahkan karya yang luar biasa,” imbuh wanita cantik yang berprofesi sebagai musisi dan pendidik ini.
Sebagai informasi, pemenang peringkat pertama hingga ketiga di ajang Youth of Indonesia Festival 2024 ini akan mewakili Kalsel di tingkat nasional di Jakarta