Asik Bang, DriaRaba dan Bianca Wakili Bali
GRUP band Driaraba dan penyanyi solo Bianca Derian Tauran, keluar sebagai jawara dalam ajang Aksi Musik Anak Bangsa (Asik Bang) yang diselenggarakan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Bali dalam di Gentleman Garage, Denpasar, 8 Juni lalu. Kegiatan ini sebagai bagian dari program pencegahan radikalisme dan terorisme yang digagas olen Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) untuk tahun anggaran 2023.
Dengan kemenangan tersebut, otomatis Driaraba dan Bianca akan maju mewakili Bali untuk ajang yang sama di tingkat nasional, bersaing dengan perwakilan FKPT dari berbagai provinsi lain di seluruh Indonesia.
Penampilan sejumlah grup musik dan penyanyi solo baik dari kalangan pelajar maupun dalam kegiatan Asik Bang di Bali, dinilai dua juri daerah, I Komang Darmayuda, S.Sn., M.Si., dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, I Made Adnyana, S.H., M.H. (Kabid Media dan Hukum FKPT Bali), serta satu juri nasional, Jessica Yo.
“Dengan permainan musik yang apik dan kuatnya karakter khas daerah Bali, semoga wakil dari Bali bisa unjuk gigi di tingkat nasional nanti,” harap Jessica.
Senada dengan dua juri lain, ia pun mengatakan peserta yang tidak menjadi juara bukan berarti buruk dalam bermain, namun lebih karena keberuntungan.
Ketua FKPT Bali, IGA Ngurah Sudarsana, S.H., M.H., mengatakan, kegiatan Aksi Musik Anak Bangsa (Asik Bang) merupakan program kerja BNPT yang dilaksanakan melalui kerjasama dengan FKPT Bali. Adapun kegiatan ini bertujuan untuk mengajak generasi muda terlibat langsung melakukan pencegahan penyebaran radikalisme dan terorisme, melalui kreativitas di bidang seni musik.
“Melalui kegiatan Aksi Musik Anak Bangsa, kami mengajak generasi muda Bali untuk melakukan kegiatan-kegiatan positif, khususnya di bidang seni musik, sehingga terhindar dari bahaya radikalisme dan terorisme,” ujarnya
Kasubdiv Pemberdayaan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), Kolonel Zeni Rahmat Suhendro dalam sambutannya sebelum membuka acara menyatakan ancaman radikalisme ada di mana-mana dan bisa terjadi pada semua kalangan. Karena itu untuk menekan atau mengurangi hal tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan positif seperti seni musik.
“Seperti pada saat sekarang ini yaitu dengan bermain musik melantunkan lagu-lagu nasional dan lagu daerah agar semoga mampu menumbuhkan rasa nasionalisme dan kebangsaan pada anak muda, juga menghargai nilai-nilai budaya lokal,” harapnya. (adn)