Bekas Ajudan Presiden SBY Didapuk Jabat Kepala BNPT, Begini Sepak Terjang Komjen Rycko Amelza Jebolan Terbaik Akpol 1988
Jakarta – Kepastian perwira tinggi Polri yang didapuk menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) pengganti Komjen Boy Rafli Amar terjawab sudah. Dia adalah Komjen Rycko Amelza Dahniel.
Informasi tersebut sudah dibenarkan oleh Asisten SDM Polri Irjen Dedy Prasetyo.
“Pak Rycko akan menjabat sebagai Kepala BNPT inshaallah akan dilantik Pak Presiden,” kata Irjen Dedy Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (31/3/2023).
Terpisah, Komjen Rycko puj mengaku dirinya siap ditunjuk sebagai Kepala BNPT. Menurutnya, sebagai personil kepolisian, harus siap menerima amanah dan penugasan.
“Bhayangkara Polri harus siap,” kata Rycko.
Sebelumnya Presiden Jokowi mengatakan segera melantik calon Kepala BNPT pengganti Boy Rafli. Pelantikan digelar pekan depan.
“Minggu depan,” kata Jokowi, usai resmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lido di Bogor.
Siapa sosok Komjen Rycko Amelza Dahniel?
Rycko termasuk salah satu jenderal yang pernah ikut melumpuhkan teroris Dr Azhari.
Dikutip dari laman resmi PTIK, Komjen Pol Dr Rycko Amelza Dahniel lahir di Bogor, Jawa Barat, 14 Agustus 1966. Pada 2 Juni 2017, ia menjabat sebagai Gubernur Akpol, setelah sebelumnya menjadi Kepala Polda Sumut sejak 5 Oktober 2016. Ia adalah lulusan terbaik Akpol 1988. Rycko berpengalaman dalam bidang reserse. Penugasan pertama ia jalani di Polres Metro Jakarta Pusat sebagai Kepala Unit Kejahatan dengan Kekerasan, selanjutnya ditugaskan sebagai instruktur di Akademi Kepolisian Semarang.
Tahun 1993 ia mengikuti pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dan lulus dengan predikat terbaik, selanjutnya kembali bertugas di Polres Metro Jakarta Pusat, lalu Kasat Reserse Polres Jakarta Selatan, dan kemudian sebagai Wakasat Ekonomi Polda Metro Jaya. Tahun 2002 ia mengikuti pendidikan Sespimpol dan lulus dengan predikat terbaik untuk penulisan Naskah Strategis.
Rycko termasuk Polisi yang mendapat kenaikan pangkat cepat saat bergabung dalam tim Bareskrim, yang melumpuhkan teroris Dr Azahari dan kelompoknya di Kota Batu, Malang, Jawa Timur, 09 November 2005.
Jadi Ajudan Presiden SBY
Ia tercatat pernah menduduki sejumlah jabatan penting di antaranya Kapolres Jakarta Utara. Setelah itu, ia dipromosikan jadi ajudan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.
Ia kemudian menjabat Kepala Lembaga Kerjasama Pendidikan Dit PPITK PTIK, lembaga yang menginduk pada Lemdikpol, lalu sebagai Wakapolda Jabar dan menjadi Ketua PTIK. Ia pernah mendapat penghargaan dari Kapolri saat itu, Jenderal Pol Sutanto bersama dengan para kompatriotnya, Tito Karnavian, Petrus Reinhard Golose, serta Idham Azis, dan kawan-kawan. (*)