Bekisah (Berkeluh Kesah Kebangsaan)
Manggar, FKPT Babel – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Belitung Timur menggelar kegiatan Bekisah “Berkeluh Kesah Kebangsaan” dengan tema Bersama Kita Jaga Indonesia yang dilaksanakan di Gedung Auditorium Zahari MZ Kabupaten Belitung Timur.
Kegiatan yang dilaksanakan di kabupaten Belitung Timur ini diikuti kurang lebih 150 peserta yang terdiri dari unsur Forkopimda, ASN Pemerintah Daerah, Tokoh Agama dan Organisasi Masyarakat Kabupaten Belitung Timur.
Dalam Kegiatan tersebut Ketua FKPT Babel Sri Wahyuni menyampaikan terima kasih kepada Pak Bupati dan Kesbangpol Kabupaten Belitung Timur yang sudah memfasilitasi FKPT dalam melaksanakan kegiatan ini, karena menurut beliau kegiatan seperti ini sangat penting untuk dilaksanakan secara berkelanjutan.
Beliau juga menyampaikan materi tentang perkembangan dinamika isu dan bahaya paham radikalisme. Mulai dari pembentukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), tugas pokok BNPT, pembentukan FKPT dan tugas pokok FKPT di daerah-daerah. BNPT dalam pelaksanaan tugasnya juga menggunakan grand strategi pentahelix dalam penanggulangan terorisme dimana BNPT selaku coordinator dalam pencegahan terorisme menggandeng seluruh elemen antara lain Pemerintah, Masyarakat, Akademisi, Media dan Dunia Usaha.
Dalam sambutannya juga Ketua FKPT Babel menyampaikan tentang 7 program prioritas BNPT antara lain Pemberdayaan Perempuan, Anaka dan Remaja; Pembentukan Desa Siap Siaga; Pembentukan Sekolah damai; Pembentukan Kampus Kebangsaan; Asesmen Pegawai dengan Tugas Risiko Tinggi; Penanganan Asosiasi Warga Negara Indonesia yang terafiliasi Foreign Terrorist Fighter; dan Peintegrasi dan Reedukasi Mitra Deradikalisasi serta keluarga di luar lapas.
Beliau juga mengingatkan tentang pentingnya penerapan vaksin kebangsaan yang terdiri dari tranformasi wawasan kebangsaan, revitalisasi nilai-nilai Pancasila, transformasi moderasi dalam beragama, transformasi akan kebudayaan bangsa dan transformasi pembangunan kesejahteraan.
Diakhir sambutannya Sri Wahyuni mengingatkan Indonesia Emas di tahun 2045 akan banyak tantangan dan rintangan, tidak hanya dalam membangun system Pendidikan, kesehatan dan ekonomi yang mapan saja tapi negara harus membangun generasi Bangsa yang anti intoleransi radikalisme dan terorisme dengan cara memperkuat wawasan keagamaan, wawasan kebangsaan, wawasan social politik, pengentasan kemiskinan, adil dan seimbang serta bijak dalam bermedia sosial.