Bentengi Anak SD dari Faham Radikal, BNPT Tanamkan Nilai Pancasila dan Toleransi

Bentengi Anak SD dari Faham Radikal, BNPT Tanamkan Nilai Pancasila dan Toleransi

SOSIALISASI: FKPT Kalsel menggelar kegiatan pencegahan radikalisme dan terorisme di Martapura, Kabupaten Banjar, Kamis (14/9).

SOSIALISASI: FKPT Kalsel menggelar kegiatan pencegahan radikalisme dan terorisme di Martapura, Kabupaten Banjar, Kamis (14/9).MARTAPURA – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalsel menggelar kegiatan pencegahan radikalisme dan terorisme di Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Kamis (14/9/2023).

Kegiatan Bidang Perempuan dan Anak FKPT Kalsel tersebut digelar di Aula Sekolah Dasar Negeri (SDN) Jawa 5 Jalan Menteri Empat Kelurahan Jawa, Kabupaten Banjar merupakan program pelibatan masyarakat dalam pencegahan radikalisme dan terorisme.

Direktur Pencegahan BNPT RI, Prof Dr Irfan Idris MA menyebutkan latar belakang kegiatan bertema “Salam Anak Indonesia, Aku Bangga Jadi Anak Indonesia” ini adalah karena anak usia dini termasuk kelompok yang rentan menjadi korban masuknya faham-faham radikalisme.

Hal itu berdasarkan temuan BNPT bahwa indeks potensi radikalisme cenderung lebih tinggi di kalangan perempuan dan generasi muda. Temuan itu menilik beberapa kasus terorisme yang belakangan terjadi di Indonesia. Di mana terdapat keterlibatan perempuan dan anak.

“Untuk itu perlu diwaspadai dan terus menjadi sasaran utama dalam melakukan kontra radikalisme dan peningkatan daya tangkal, terutama generasi muda, terutama anak-anak,” ucapnya.

Selain itu diharapkan dengan pemahaman yang baik mereka adalah agen perubahan dalam memberikan edukasi kepada teman sebaya agar tidak terpapar paham radikal terorisme.

Merujuk ancaman itu, ujarnya perlu penanaman nilai-nilai Pancasila dan toleransi kepada anak anak sekolah dasar dalam pencegahan paham radikal terorisme melalui program yang melibatkan generasi muda, khususnya anak-anak SD.

“Pemahaman nilai-nilai pancasila kepada lima sekolah dasar dan madrasyah ibtidaiyah  untuk mencegah radikalisme di kalangan anak-anak kita,” katanya.

Ia mengharapkan semua pihak ikut serta dalam memberikan pendidikan bagi anak-anak dalam rangka menumbuhkan sikap toleransi serta cinta tanah air kepada bangsa Indonesia.

Ia pun berharap semua pihak, terkecuali orang tua menjadi benteng agar anak-anak terhindar dari faham-faham sesar tersebut. Salah satunya dengan memberikan pendampingan dan pengawasan terhadap penggunaan gadget pada anak.

Disebutkannya salah satu cara masuknya faham-faham radikalisme kepada anak dan remaja ialah melalui media sosial. Saat ini anak-anak lebih melek terhadap media sosial yang jika tidak difilter dengan baik maka akan memberikan dampak negatif.

Dalam kegiatan “Salam Anak Indonesia” juga menghadirkan Pendongeng, Resha Rashtrapatiji yang mengajak anak untuk bermain, menyanyikan lagu-lagu cinta Tanah Air dan butir-butir Pancasila. Dengan gaya pendongeng, anak-anak hanyut dengan kegembiraan.

Menurut Ketua FKPT Kalsel Drs H Aliansyah Mahadi MAP didampingi Kabid Perempuan dan Anak, Dr Hj Nida Mufidah, MPd dan Kabid Media, Zainal Helmie, kegiatan program “Salam Anak Indonesia, Aku Bangga Menjadi Anak Indonesia” diikuti 110 siswa kelas 4,5 dan 6 dari lima sekolah dasar di Kabupaten Banjarmasin.

“Tiga sekolah dasar dan dua Madrasah Ibtidaiyah di Kabupaten Banjar,” kata Didit, panggilan akrab Ketua FKPT Kalsel ini disela kegiatan.

Para siswa itu, ujar Didit didampingi 10 guru dan Kepala Sekolah SDN Jawa 5