BNPT bersama FKPT Sulsel Sukses Gelar Kenduri Desa Damai
fkptcenter.id., Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Sulawesi Selatan Sukses melaksanakan Kenduri Desa Damai, yang berlangsung di Aula Kantor Desa Moncobalang, Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa, Senin (20/05/2024).
Kegiatan Kenali dan Peduli Lingkungan Sendiri (Kenduri) mengangkat tema: “Kenduri untuk wujudkan desa siaga dengan resiliensi” dihadiri oleh Igor Tanjung Pambuko, SS., M.Si., mewakili Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Republik Indonesia, Prof. Dr. KH. Muammar Muhammad Bakry, Lc., MA., selaku Ketua FKPT Sulawesi Selatan, Mappasomba, SE., MM., mewakili Bupati Kabupaten Gowa.
Selain itu, Kenduri juga menghadirkan 2 (dua) narasumber yakni: Swastika Nohara, S.Psi., MA., (Praktisi Media) dan Dr. Citra Rosalyn Anwar, M.Si., (Akademisi Digital)., kegiatan ini diikuti sebanyak 100 orang peserta lintas organisasi, seperti: Duta Digital, Kader Digital, Duta Damai, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Perempuan, Tokoh Pemuda, Aparat Pemerintah dan Jurnalis.
Abdul Latif Has, selaku Sekretaris Camat Barombong dalam sambutannya, menyampaikan ucapan terima kasih atas pelaksanaan kegiatan Kenduri di Desa Moncobalang Kecamatan Barombong, ia berharap kegiatan Kenduri dapat memberikan dampak positif kepada masyarakat dan dapat dilaksanakan di desa lainnya.
“Tentu harapan-haparan kita semua didalam kegiatan ini membawa dampak positif bagi kita mendapat ilmu yang bermanfaat, dan kami berharap dikecamatan Barombong yang mempunyai 5 desa, kami harap agar kegiatan sosialisasi ini bisa merata di 5 desa,” ungkapnya.
Prof Muammar, dalam sambutannya mengatakan bahwa, kehadiran Internet tidak hanya memberikan dampak positif dalam hal komunikasi, tetapi juga dampak negative, menurutnya, Internet banyak digunakan oleh kelompok teroris dalam melakukan recruitmen.
“Kelompok teroris dalam banyak hal sangat diuntungkan dengan hadirnya produk teknologi berbasis jaringan internet untuk kepentingan rekrutmen anggota, media propaganda, pendidikan pelatihan, dan pembinaan jaringan mereka, Internet menjadi media yang memudahkan para teroris mendoktrin generasi muda. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebutkan bahwa kasus wanita muda yang menyerang Mabes Polri pada 2021 lalu diduga karena terpapar ideologi Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) dari internet,” Jelasnya.
Igor Tanjung Pambuko, dalam sambutannya memaparkan bahwa, penyebaran paham radikal terorisme banyak diterjadi di ruang media sosial, yang menyasar kalangan generasi muda seperti Gen-Z dan Gen-X, Igor menambahkan pentingnya tokoh media memberikan edukasi kepada masyarakat untuk menangkal paham radikal terorisme.
“Penyebaran paham radikal di Media Sosial sangat marak digencarkan oleh kelompok radikal terorisme. Mulai dari kalangan gen z hingga gen x semua berpotensi besar terpapar, Disinilah pentingya kalangan gen z hingga gen x khususnya tokoh media dapat memberikan konsep pertahanan dalam menangkal paham radikal terorisme,” terangnya.
Mappasomba, dalam sambutannya mengapresiasi BNPT dan FKPT dalam pelaksanaan kegiatan Keduri, ia menilai bahwa Terorisme adalah musuh bersama yang harus diperangi yang bukan hanya tanggung jawab BNPT dan FKPT tetapi tanggungjawab bersama.
“Pelaksanaan forum ini adalah merupakan kegiatan yang sangat penting dalam rangka menyikapi dan memerangi ancaman radikalisme dan terorisme yang sangat dekat dan nyata, dimana dampaknya begitu kompleks mengancam eksistensi serta kedaulatan bangsa dan Negara dimasa yang akan datang, Oleh sebab itu, langkah dalam memerangi radikalisme dan terorisme tidak bisa hanya diserahkan kepada pemerintah dan instansi terkait saja dalam hal ini BNPT, akan tetapi melawan radikalisme dan terorisme adalah tanggung jawab bersama,” tutupnya.