BNPT: Potensi radikalisme pada perempuan tinggi
Merujuk pada hasil survei oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisne (BNPT) pada 2020 bahwa indeks potensi radikalisme di kalangan perempuan cenderung tinggi.
“Merujuk pada hasil survei oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme pada 2020 bahwa indeks potensi radikalisme cenderung lebih tinggi di kalangan perempuan, ” kata Ketua BNPT Komjen Pol Boy Ramli Amar di Tarakan, Kamis.
Hal itu disampaikan dalam sambutan tertulis dibacakan Syaiful Rachman, Koordinator Keuangan BNPT pada pembukaan giat Pelibatan Masyarakat dalam Pencegahan Terorisme melalui FKPT Kaltara.
Selain perempuan, potensi radikalime cenderung tinggi pada kaum urban, generasi muda (gen z dan melenial), serta mereka yang aktif di internet dan media sosial.
“Artinya, keempat entitas tersebut harus diwaspadai dan terus menjadi sasaran utama dalam melakukan kontra radikalisme dan peningkatan daya tanggal karena mereka cukup rentan terhadap terpaan radikalisme,” katanya dalam acara dengan tema “Perempuan Top Viralkan Perdamaian”.
Dalam konteks ini, katanya tidak dapat dipungkiri bahwa posisi perempuan sangat vital dalam keluarga bahkan dalam masyarakat secara lebih luas.
“Perempuan memiliki peran strategis dalam membentengi keluarga dan masyarakat dari segala bentuk penyebaran dan ajakan kelompok radikalisme terorisme,” katanya.
Seorang ibu bisa menjadi anaknya dialog anaknya, khususnya membahas materi di sekolah maupun konten dari media sosial.
Perempuan dengan kapasitas sebagai istri bisa menjadi patner suami dalam membagah berbagai hal termasuk pemahanan pemahaman agama.
“Dengan peran seperti itu maka perempuan bisa menjadi filter awal atau pendekti awal dari setiap kejanggalan yang ditemukan dalam keluarga masing-masing,” katanya.
Dalam acara itu melibatkan sekitar 120 kaum perempuan dari berbagai organisasi, profesi dan mahasiswi.
Sedangkan narasumber Kasubdit Bina Dalam Lapas Kol CZI Roedy Widodo, Dir Intelkam Polres Kota Tarakan Iptu Kelana Putra, dan tenaga ahli Menkominfo Dr Devie Rahmawati M.Humdengan moderaturDr Nurasikin, Ketua Bidang Perempuan FKPTKaltara.