FKPT Gandeng Tokoh Agama Hingga Insan Pers Tangkal Radikalisme

BONE BOLANGO – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) menggandeng tokoh agama, pemuda, organisasi kemasyarakatan, hingga ìnsan pers untuk menangkal radikalisme dan terorisme.

Ketua FKPT Gorontalo, Karmila Machmud mengatakan pihaknya mempunyai program bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk menanamkan toleransi beragama dalam menangkal radikalisme dan terorisme dilingkungan masyarakat.

“Masalah radikalisme dan terorisme harus dikenali dan dicegah secara bersama. Setelah kegiatan ini diharapkan akan banyak daerah lain di Provinsi Gorontalo bisa melaksanakan hal yang sama,”kata Karmila pada kegiatan Kenduri (Kenali dan Peduli Lingkungan Sendiri) Desa Damai yang dilaksanakan di Aula Kementerian Agama Bone Bolango, Kamis (1/6/2023).

Sementara itu, Kepala Sub Direktorat Pemberdayaan Masyarakat BNPT Republik Indonesia, Kolonel (CZI) Rahmat Suhendro menuturkan terorisme adalah tindakan kejahatan luar biasa dan melanggar Hak Asasi Manusia (HAM).

” Radikalidme dan terorisne menjadi tantangan besar keamanan negara sebab bisa merusak kestabilan,”tutur Rahmat.

Rahmat menegaskan proses penanggulangan terorisme tidak bisa dilaksanakan hanya oleh aparatur keamanan, akan tetapi dibutuhkan sinergi yang kuat berbagai pihak.

“Bahaya radikalisme dan terorisme ini menyasar tanpa memandang pangkat, jabatan, status sosial, suku, ras, dan agama,”tegas Rahmat.

Asisten III Setda Bone Bolango, Marni Nisabu mengungkapkan radikalisme dan terorisme terjadi disebabkan oleh persepsi tentang ideologi yang terjadi dengan mengakar sehingga dengan pemikiran ini orang akan mudah membunuh atau melakukan kekerasan.

“Secara umum Pemerintah Bone Bolango melalui Pemerintah Kecamatan dan Pemerintah Desa terus berupaya agar keamanan dan kenyamanan di wilayah Kabupaten Bone Bolango terjaga secara kondusif selalu berupaya untuk mengawasi dan menjaga agar radikalisme dan terorisme tidak terjadi di wilayah Kabupaten Bone Bolango,”ungkap Marni.

Marni Nisabu pun menyambut baik kegiatan tersebut yang dinilainya sangat membantu menjaga stabilitas dan keamanan daerah.

Ditempat yang sama, Kabinda Provinsi Gorontalo, Suryono menambahkan secara umum Provinsi Gorontalo masih dalam keadaan kondusif dari paham radikalisme dan terorisme.

“Meskipun demikian saya menegaskan sekarang ini ancaman radikalisme di Gorontalo tidak dalam bentuk fisik saja, tetapi bisa saja melalui sosial media. Maka hal yang perlu kita lakukan adalah pembinaan secara persuasif,”pungkasnya.