FKPT Sulsel Sukses Gelar Kegiatan Smart Bangsaku, Bersatu Indonesiaku

fkpt.center, Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Republik Indonesia (FKPT) Provinsi Sulawesi Selatan sukses menggelar kegiatan Smart Bangsaku Bersatu Indonesiaku. Kegiatan berlangsung di Ruang Pola Rumah Jabatan Bupati Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Rabu (02/10/2024).

Kegiatan dengan tema “Smart Bangsaku Bersatu Indonesiaku: Sehat Mental, Keluarga Cerdas dan Tangguh” dihadiri oleh H. Syahban Samman, SH., Plt. Bupati Pangkep, Dr. H. Suaib Tahir, Lc., Staf Ahli Direktorat Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia, dan Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., MA.Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Republik Indonesia, (FKPT) Provinsi Sulawesi Selatan.

Kegiatan ini, menghadirkan 3 orang Narasumber yakni: Dr. Suaib Tahir, Lc., (Staf Ahli Direktorat Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia, Naila Puspitasari, S.Psi., M.Psi. (Psikolog) dan Nadzira, S.Pd. (Guru /Penggerak Literasi Perdamaian). Serta diikuti 100 orang peserta, 50 Orang Peserta Siswa/I SMP dan 50 Orang Peserta Kalangan Perempuan.

Prof Dr H Muammar Bakry selaku Ketua FKPT Sulawesi Selatan dalam sambutannya mengatakan bahwa Kagiatan ini merupakan bagian dari Program Kerja BNPT melalui FKPT, serta penunjukan Kabupaten Pangkep sebagai lokasi karena melihat keberagaman dan kebersamaan masyarakat Pangkep.

“Suasana Kabupaten Pangkep produktif terjalin dalam semangat kebersamaan, serta menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dan persatuan dalam setiap langkahnya.  Alhamdulillah, banyak pesantren dan santrinya yang masuk dalam kategori baik” ungkapnya.

Lebih lanjut, Prof Muammar menyampaikan bahwa radikalisme dan terorisme terjadi karena kekeliruan dalam menafsirkan nilai-nilai agama.

“Apabila seseorang melampaui nilai-nilai yang sebenarnya yang diajarkan agama, maka itu bisa mengarah pada radikalisme dan terorisme” pungkasnya.

Senada dengan hal tersebut, H. Syahban Sammana, SH selaku Plt Bupati Pangkep menyampaikan dalam sambutannya bahwa penunjukan Kabupaten Pangkep sebagai lokasi kegiatan karena Pangkep lokasi yang cukup strategis dan diperlukan adanya penyadaran terhadap paham radikalisme.

“Kegiatan ini diadakan di sini karena daerah ini strategis dan penting untuk meningkatkan kesadaran akan isu terorisme, terutama mengingat sejarah yang pernah terjadi di sini. Dalam sepuluh tahun terakhir, kita telah melihat berbagai tantangan yang harus dihadapi” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa kegiantan ini menjadi penting untuk memberikan pemahaman awal mengenai bahaya radikalisme dan terorisme khususnya kepada anak-anak.

“Kegiatan seperti ini sangat penting untuk anak-anak kita, karena terorisme tidak mengenal batas usia atau latar belakang. Mari kita ulangi langkah-langkah pencegahan ini dari Makassar ke kampung-kampung kita, agar semua orang bisa terlibat dan tidak ada yang terlewat,” tutupnya.