Gerakan Muda Gembira Beragama Cegah Radikaliame dan Terorisme di NTT
Labuan Bajo, – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) NTT menggelar camping keberagaman.
Camping keberagaman itu mengusung tema “Gerakan Muda Gembira Bernegara dan Beragama” digelar di aula Masjid Al Falak, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Rabu, (3/7/2024).
Kegiatan ini sebagai upaya untuk mencegah radikal dan terorisme yang diikuti pemuka lintas agama dan organisasi keagamaan.
Kegiatan dipimpin Sekretaris FKPT NTT, Yanto Minggele dan perwakilan BNPT, Kolonel Hendro Wicaksono, Kasubdit Kontra Propaganda BNPT. Hadir Ketua PCNU Manggarai Barat, KH Ishaq Muhammad Jabi.
Sekretaris FKPT NTT, Yanto Minggele menyebutkan kegiatan tahunan itu hususnya di bidang agama, sosial, dan budaya dengan prinsip open mind, open heart dan open will.
Ia menambahkan, kegiatan ini berbeda dengan kegiatan sebelumnya karena saat ini lebih kepada gembira beragama dan bernegara.
Pelaksanaan kegiatan pun diluar ibukota Provinsi NTT yakni di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat karen didasari pada kerentanan keterpaparan masyarakat lebih mendominasi dari daerah lain.
Diharapkan kegiatan ini melatar belakangi tokoh muda pemuka agama dan organisasi keagamaan menjadi garda terdepan dalam memberikan subtantif keilmuan keagamaan yang moderat terhadap masyarakat.
“Maka disitulah kegiatan ini sasarannya kepada tokoh muda pemuka agama,” ujarnya.
Ia mengingatkan, terpapar paham radikalisme ini sudah menyasar pada semua lini, sehingga menjadi hal penting bagi pemuka agama membentengi masyarakat sekitar dengan pemahaman yang moderat.
Menurut Yanto Minggele, pemuka lintas agama memiliki peran dan otoritas dalam membekali masyarakat sekitar agar jauh dari tindakan paham radikalisme dan kekerasan.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, tambah Yanto, FKPT menghadirkan narasumber dari pusat maupun daerah untuk memberikan materi bahaya tindakan radikalisme.
Selain itu, kegiatan ini juga memberikan bekal kepada para tokoh muda lintas agama membuat video podcast yang berisi tentang narasi-narasi moderasi beragama yang jauh dari kekerasan dan paham radikal serta terorisme.
Kemudian video tersebut diupload di media sosial youtube, instagram dan media sosial lainnya.
Ditambahkan pula kalau tokoh muda lintas agama ini dididik dan dilatih untuk membuat konten mencegah paham radikal dan terorisme tersebut.
Pencegahannya juga melalui media yang dimotori oleh narasumber nasional, Sholehuddin, Direktur Kajian Moderasi Beragama.**