Kabid Pemuda FKPT Sultra mengikuti Kegiatan Rihlah Salah satu Pesantren di Kota Kendari
Pondok pesantren saat ini sedang berkembang di Indonesia, beberapa Pondok Pesantren merupakan pondok pesantren tradisional yang memiliki ciri khas dimana para santrinya masih berlomba – lomba mengabdikan diri kepada kiai dengan tujuan memiliki barokah.
Hal ini dapat memicu radikalisme apabila tidak di rangkul dengan baik, ketika para pengajar mengajarkan hal yang menyimpang.
Kabid penelitian FKPT sultra mengatakan dalam materinya “Pengamalan agama yang kaffah tentu tidak salah. Berhijrah tentu tidak salah. Berjihad tentu tidak salah. Yang menjadi masalah adalah Ketika ingin hijrah ke dalam negara Islam tetapi Tidak mengakui negara Indonesia dengan Pancasila sebagai dasarnya, dan NKRI sebagai bentuk negaranya. Ketika melakukan hijrah dalam bentuk seperti ini, maka yang bersangkutan telah melakukan makar terhadap negara Indonesia. Pilihan atas Pancasila dan NKRI itu sudah final dan tidak selayaknya orang yang merasa sebagai warga negara Indonesia berusaha untuk melakukan eksperimen atas negara yang sudah menetapkan bukan negara Islam tetapi negara Berketuhanan Yang Maha Esa. Relasi agama bukan secular dan bukan integrated tetap symbiosis mutualisme. Saling membutuhkan.
Pesan kabid media fkpt sultra untuk para tim pengajar kami harapkan untuk selalu mengajarkan hal” positif kepada para santri dan santriwati dan berhati” mengenai ancaman radikalisme” Bagi para santri dan santriwati apabila mendapatkan ajaran yg menyimpang boleh melaporkan kepada pihak” yg bersangkutan. Tmr