Kampus Perlu Mewaspadai Paham Radikal
FKPT DIY, Bantul – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) DIY mengingatkan sejumlah pengelola kampus atau perguruan tinggi (PT) untuk mewaspadai berkembangnya paham radikal yang bisa mengarah pada terorisme. Bersumber dari kajian Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Setara Institute, pihaknya, menyebut ada beberapa PT yang terpapar radikalisme.
“Modusnya memang macam-macam ada yang melalui Masjid-Masjid Kampus, Lembaga Dakwah Mahasiswa dan sebagainya,” ucap salah satu pengurus FKUB DIY Munsoji S. Ag., M. Pd. dalam sosialisasi pencegahan dan penanggulangan ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme, Kamis (11/5) di Kopi Padas, Pundong, Bantul.
Tanpa merinci nama-nama kampus yang dimaksud, Munsoji meminta agar masyarakat ikut ambil bagian terlibat mendeteksi dan mencegah berkembangnya paham radikal. Upaya sejak dini itu, lanjutnya, bisa dari dalam keluarga masing-masing.
“Interaksi sosial dalam RT/RW atau rukun kampung perlu digalakkan, lebih-lebih mendekati tahun politik seperti sekarang ini,” katanya dalam acara yang dimoderatori Kabid Media FKPT DIY, Mohammad Sobirin ini.
Gejolak di tahun politik yang bisa memicu banyak persoalan, juga diingatkan Nugroho Pamuharso dari Badan Intelejen Negara Daerah (BINDA) DIY. Ia berharap masyarakat tak terkotak-kotak apalagi sampai terbelah, karena perbedaan pandangan politik.
Di forum yang dihadiri perwakilan tokoh-tokoh masyarakat itu, Nugroho membeberkan kembali pola-pola terorisme, termasuk cara perekrutan dan dampak atau bahaya yang diakibatkan dari terorisme.
Sementara Psikolog Wahyu Bintari SPsi MPsi kembali menegaskan tentang peran utama keluarga mencegah anak-anak dari penyebaran paham ekstremisme dan radikalisme. Keteladanan orang tua juga memberikan pengaruh besar agar putra putrinya tetap seperti yang diharapkan.
“Orang tua harus lebih peduli dengan kehidupan sosial anak-anaknya. Kembalikan kehangatan di rumah untuk kenyamanan anggota keluarga,” ujar Wahyu Bintari.
Sedangkan, Anggota Komisi A DPRD DIY KPH Purbodiningrat mengingatkan perlunya penanaman nilai-nilai Pancasila untuk membentengi penyebaran paham ekstremisme dan radikalisme. Ia menyebutkan, sikap intoleransi menjadi bibit yang bisa mengarah pada paham ekstrimisme, radikalisme, bahkan bisa ke arah terorisme.
“Pancasila harus menjadi standar moral publik dalam kehidupan sehari-hari dan itu tak bisa ditawar-tawar lagi,” katanya dalam kegiatan yang diprakarsai Kantor Badan Kesbangpol DPRD dan Pemda DIY ini. (Obi)