Kepala BNPT RI Hadiri Peringatan Hari Santri Nasional di Pontianak
Pontianak, FKPTKalbar – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT RI) bekerjasama dengan Dewan Pengurus Wilayah Ikatan Pesantren Indonesia (DPW IPI) Kalimantan Barat gelar Seminar Nasional Kebangsaaan dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional pada kamis ( 20/10/2022) bertempat di hotel Golden Tulip Pontianak. Hadir Sebagai Narasumber kegiatan Kepala BNPT RI Komjen Pol Dr. Boy Rafli Amar, Gubernur Kalbar H. Sutarmidji, SH. M.Hum, dan ketua umum DPP IPI KH. Abdul Muhaimin. Kegiatan dihadiri oleh Walikota Pontianak, segenap Bupati, Anggota Forkopimda, Kapolda, Kasdam 12 Tanpur beserta jajaran, instansi pemerintah,ormas, pengurus FKPT, dan para santri.
Dalam sambutannya Ketua DPW IPI Kalbar KH. Zuhdi, S. Pd. I selaku Ketua panitia menjelaskan kegiatan ini bertujuan mempererat hubungan antara IPI dengan pemerintah, bupati, serta polres sehingga jangan sampai ada pesantren-pesantren yg terpapar paham intoleransi sehingga kegiatan pesantren di daerah dapat berjalan lancar demi terwujudnya Kalimantan Barat yang rahmatan lilalamin. “Diharap kedepannya ada perhatian lebih dari pemerintah untuk pondok pesantren”.harapnya
Sementara itu Gubernur Kalimantan Barat H.Sutarmidji, SH., M.Hum dalam sambutannya menjelaskan selaku Pemerintah Daerah juga memiliki peran penting dalam menanggulangi intoleransi radikalisme terorisme dengan menutup ruang isu-isu propaganda agar tidak berkembang melalui peningkatan kesejahteraan, pembangunan infrastruktur sampai ke daerah terisolir, melalui program-program yang mengajak seluruh siswa harus tau minimal 20 Lagu perjuangan karna dampaknya sangat besar dalam mencegah intoleransi. Dalam melaksanakan pemerintahan keadilan dan kepentingan masyarakat diutamakan.’’ Saya tidak pernah mempermasalahkan latar belakang agama dalam menetapkan kepala daerah di kabupaten kota. Di Kalimantan Barat semua agama ada dan dapat hidup berdampingan. Islam sudah mengaturnya dalam ayat lakum dinukum wa liyadin, dan dalam al Qur’an juga menjelaskan manusia dijadikan bersuku-suku supaya saling mengenal’’ mengawali sambutannya.
Menurut Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar Resolusi jihad yang dikumandangkan oleh para ulama setelah kemerdekaan adalah membela tanah air, melawan penjajah, serangan tentara asing yang ingin menjajah kembali. “Kalau dulu musuhnya keliatan tetapi hari ini musuh kita virus intolerasi radikalisme terorisme yang mempengaruhi generasi penerus bangsa untuk memusuhi kita semua”. Jelasnya.
Dalam mewaspadai dan melawan musuh Bersama tersebut para santri dan seluruh pihak dihimbau untuk dapat mengamalkan ideologi Pancasila sebagai ideologi yang telah mempersatukan Indonesia.
Semua ideologi terorisme global terjadi di dunia lebih dari 120 negara terdampak dengan virus ini. Virus intoleransi radikalisme terorisme terus berkembang biak yang tidak tau kapan berakhirnya. Terorisme adalah tindakan dengan kekerasan yang diarahkan ke agama tertentu dengan Ciri-ciri ideologi ini anti konstitusi, bersifat transnational, intoleran, radikal, ekslusif, serta anti kemanusian. Seolah-olah sedang berjuang atas nama agama tapi sebenarnya anti agama, melakukan kekerasan, pembunuhan dsb sehingga jauh dari karakter bangsa indonesia. Ideologi kita pancasila memiliki nilai-nilai yang sudah menjadi pedoman berbangsa dan bernegara kita
Melalui Kegiatan ini Kepala BNPT Mengharapkan bahwa seminar ini menjadi sarana edukasi kepada seluruh masyarakat untuk melakukan langkah-langkah mitigasi dalam mengatasi penyebarluasan virus intoleransi radikalisme terorisme. Langkah-langkah strategis pentahelik merupakan upaya pencehagan melibatkan multi pihak yakni pemerintah, masyarakat, akademisi, dunia usaha, serta serta media. Dengan melakukan langkah-langkah pencegahan melalui transformasi wawasan kebangsaan melalui 4 pilar, Revitalisasi Nilai-nilai Pancasila, Bhineka Tunggal IKA, serta melalui Moderasi Beragama. Hanya dengan moderasi beragama kita dapat meghargai orang lain dalam beragama. Masing-masing agama memiliki konsep amaliah bagaimana kita bisa menghargai itu. Dalam konteks penguatan moderasi beragama kegiatan ini sebagai narasi wadah silaturahmi mempererat hubungan . ‘’ BNPT sangat mengapresiasi DPW IPI yang sudah mengingatkan BNPT hadir di sini’’ Tutupnya.
Rilis FKPTKalbar