Pangkalpinang, FKPT Babel – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT-RI) melaksanakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Internal Monitoring Pelibatan Masyarakat dalam Pencegahan Terorisme melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang diikuti oleh internal FKPT Babel dan Perwakilan dari BNPT – RI di Swiss Bell Hotel Pangkalpinang. (10/10/2024)
Dalam kegiatan tersebut Ketua FKPT Babel Sri Wahyuni menyampaikan capaian dan kendala dalam pelaksanaan kegiatan FKPT di daerah, kegiatan-kegiatan mandatori yang telah dilaksanakan melalui 5 bidang FKPT Babel antara lain kegiatan Gembira Beragama melalui Bidang Agama, Sosial dan Budaya yang dilaksanakan di kabupaten Bangka, kegiatan Smart Bangsaku bidang Perempuan dan Anak yang dilaksanakan di Kabupaten Bangka Barat, kegiatan Kenduri bidang Media Masa, Hukum dan Humas, serta kegiatan Bidang Pengkajian dan Penelitian dan Bidang Pemuda dan Pendidikan yang akan segera dilaksanakan.
“Selain kegiatan yang sudah ditetapkan BNPT-RI melalui setiap Bidang, FKPT Babel juga melaksanakan kegiatan non mandatori yang menjadi kebanggaan FKPT Babel seperti kegiatan Bekisah (Berkeluh Kesah Kebangsaan) yang telah dilaksanakan di Kabupaten Belitung Timur, Kabupaten Bangka dan Pangkalpinang, melakukan komitmen dengan membuat perjanjian kerjasama antara FKPT dengan beberapa Pemerintah Daerah, Sekolah, Perguruan Tinggi dan Ormas, anggota FKPT Babel juga aktif menjadi narasumber di beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh stackholder serta aktif mensukseskan kegiatan pemerintah daerah seperti kegiatan pembagian Bendera Merah Putih”, ungkap Sri Wahyuni.
Dalam kegiatan itu juga Sri Wahyuni menyampaikan kendala dan hambatan dalam pelaksanaan tugas FKPT Babel periode 2022 – 2024, serta rekomendasi untuk FKPT kedepannya.
Dalam penyampaian rekomendasi beliau menyampaikan agar BNPT perlu mendorong FKPT untuk lebih aktif menjangkau langsung masyarakat melalui simpulnya tokoh/organisasi masyarakat maupun masyarakat pada umumnya agar dapat meningkatkan sensitipitas pemerintah daerah, organisasi keagamaan, lembaga pendidikan dan organisasi kemasyarakatan akan isu intoleransi dan radikalisme sebagai akar terorisme di wilayah masing-masing, mampu meningkatkan jangkauan FKPT agar dapat berinteraksi kepada masyarakat secara langsung untuk membangun kesadaran masyarakat tentang bahaya intoleransi dan radikalisme, jumlah peserta harus ditingkatkan di setiap kegiatan mengingat animo masyarakat untuk mengikuti kegiatan FKPT yang begitu besar, program prioritas BNPT-RI agar dapat dilakukan di setiap wilayah, serta diperlukan program khusus untuk pemuda secara berjenjang dari daerah ke pusat.
Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi dan penyampaian pelaksanaan kegiatan serta kendala yang dialami anggota FKPT Babel selama periode ini.(*)

