Prof. Dr. KH. Wajidi Sayadi: Moderasi Beragama Tangkal Radikalisme dan Terorisme

Prof. Dr. KH. Wajidi Sayadi: Moderasi Beragama Tangkal Radikalisme dan Terorisme

Pontianak, FKPTKalbar – Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat melaksanakn kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Implementasi Proyek Perubahan Penguatan Moderasi Beragama di Kalimantan Barat. Bertempat di Aula 2 Kanwil Kemenag Kalbar. Hadir sebagai pembicara Dr. H. Muhajirin Yanis, M.Pd.I selaku Kakanwil Kemenag Kalbar, Prof. Dr. KH. Wajidi Sayadi, M.Ag selaku Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kalimantan Barat, dan Elang Arya dari Unit Cegah Densus 88. Peserta FGD yaitu dari Ormas Kepemudaan dan penyuluh agama di Kalimantan Barat. Kamis (22 Juni 2023)

Ketua FKPT Kalimantan Barat Prof. Dr. KH. Wajidi Sayadi, M.Ag memaparkan tentang Moderasi Beragama dan Penanggulangan Radikalisme Terorisme. Beliau mengingatkan agar semua elemen masyarakat selalu waspada terhadap doktrin dan paham radikalisme dan terorisme yang pelan-pelan serta soft menginfiltrasi masyarakat.

“Menanggapi fenomena kelompok radikal yang menginfiltrasi atau menyasar masyarakat hampir tak kenal waktu belakangan ini. Maka semua elemen masyarakat harus selalu waspada, termasuk didalamnya peran pemuda dan penyuluh agama. Betapa penting menjaga NKRI ini agar tetap aman dan damai. Maka pelibatan dan keterlibatan pemuda, lebih-lebih penyuluh agama dalam menangkal radikalisme dan terorisme menjadi sangat penting. Menangkal radikalisme dan terorisme, sebagai upaya untuk menjaga rasa nasionalisme menuju kehidupan yang aman, damai, penuh kerukunan kesejahteraan, dengan selalu mengambil jalan tengah dengan cara bermoderasi beragama,” ujar Wajidi Sayadi. 

Prof. Dr. KH. Wajidi Sayadi, M.Ag menegaskan bahwa moderasi beragama sudah diajarkan dan dicontohkan dalam Islam, baik itu didalam Al-Qur’an maupun didalam Hadis. Untuk itu hendaknya masyarakat Kalimantan Barat selalu menjaga keharmonisan dan kerukunan.

“Sangatlah urgens pengarustamaan moderasi beragama di Indonesia. Cukup banyak ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadis yang menjadi landasan pengarustamaan moderasi beragama. Kita juga perlu mengkaji dan mengupas Piagam Madinah yang menjadi tonggak gambaran moderasi beragama pada masa Rasulullah Saw. Lebih lanjut perlu saya sampaikan bagaimana karakteristik Islam yaitu karakter robbaniyah dan insaniyah yang harus diamalkan secara seimbang,” ujarnya.

Setiap elemen masyarakat di Kalimantan Barat hendaknya selalu berfikir moderat dan melakukan tindakan yang selalu berorientasi kepada prinsip bermoderasi beragama, agar Kalbar selalu aman, damai dan harmonis.

“Beliau juga menekankan bahwa moderasi beragama berisi norma agama, norma negara, norma sosial, dan kearifan lokal. Jadi moderasi beragama merupakan salah satu prinsip jalan tengah yang penting dalam membangun kerukunan umat beragama di Indonesia. Dengan memperkuat komitmen kebangsaan, mempraktikkan toleransi, saling menghargai, menghormati perbedaan, anti kekerasan oleh masyarakat Kalimantan Barat maka diharapkan kita di Kalbar dapat menjadi teladan bagi daerah-daerah lainnya dalam menjaga harmoni dan kedamaian,” jelas Beliau tegas sekaligus sebagai closing statement. (Tim Liputan). Editor : Aan

Berita ini telah terbit di www.kalbarnews.co.id